Rabu, 16 Januari 2013

Tangkal Radikalisme-Terorisme, Pelajar Ikuti Pembinaan PAI


Sejak kasus bom di Hotel JW Marriot empat tahun silam, mulai terkuak strategi teroris yang mulai menyasar pada generasi muda. Anak-anak yang masih berusia dini ini akan diteroriskan dan selanjutnya tidak menutup kemungkinan dipinang menjadi martin bom bunuh diri.

Sebagai bentuk upaya preventif, Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam Kemenag RI mengadakan pembinaan Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk para pelajar tingkat menengah atas.

“Acara ini dilaksanakan sebagai upaya membentengi para pelajar dari radikalisme beragama, mengingat semakin merajalelanya ancaman tersebut mengincar generasi muda bangsa, diantara contoh nyata adalah baru-baru ini ada siswa SMK yang terlibat terorisme. Yang mana terorisme itu sendiri sering berawal akibat dari kekeliruan pemahaman keagamaan”, Kata Abdu Muiz Afandi, Ketua panitia pelaksana.

Menurut salah satu narasumber acara tersebut, Khamami Zada, para orang tua perlu selektif karena banyak yang terlibat ajaran terorisme dan radikalisme agama penampilan luarnya tidak mencurigakan, bersih dan menarik.

Generasi muda yang religius tidak mesti bermuara pada karakter radikal atau bahkan teroris. Islam adalah agama yang damai dan penuh dengan pesan-pesan etika adiluhung. Dalam konteks kebangsaan, menjadi muslim yang ideal adalah yang mampu merekonsiliasi antara keindonesiaan dan keislaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar