Selasa, 29 Mei 2012

Masyarakat Solo Meneolak Kekerasan, Terorisme dan Radikalisme

Warga Solo Bersama Selamatkan Anak Bangsa
Masyarakat Solo bersama-sama menolak segala bentuk kekerasan, terorisme dan radikalisme
Ciptakan Solo Kota Damai sebagai Kiblat daerah-daerah lain

Selasa, 22 Mei 2012

Pekan Depan, Umar Patek Sampaikan Pembelaan


Jakarta, Terdakwa kasus terorisme Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek pada Senin depan (28/05) akan menyampaikan pembelaan atau pledoi atas tuntutan hukuman penjara seumur hidup yang diajukan jaksa penuntut umum.

Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Barat hari ini meminta majelis hakim menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Umar Patek karena keterlibatannya dalam rangkaian pemboman di Bali dan pemboman di sejumlah gereja.

Menurut Jaksa Penuntut Umum Bambang Suharyadi, Umar Patek secara sadar merencanakan perbuatan menghilangkan nyawa orang lain karena ikut serta dalam rangkaian aksi pemboman di Paddy's Pub dan Sari Club, Jalan Legian, Denpasar, Bali, yang menewaskan 192 orang pada 12 Oktober 2002.

Umar Patek, kata jaksa, juga terbukti terlibat dalam peledakan enam gereja pada 24 Desember tahun 2000, memalsukan paspor untuk berangkat ke Pakistan bersama sang istri, dan menggunakan bahan peledak tanpa hak.

Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Encep Yuliardi itu jaksa juga menyatakan bahwa tindakan Umar Patek telah mengganggu stabilitas negara, serta menimbulkan penderitaan bagi korban dan keluarga. 

Senin, 21 Mei 2012

Umar Patek Dituntut Hukuman Seumur Hidup


Jakarta, Terdakwa kasus bom Bali I, Umar Patek dituntut hukuman penjara seumur hidup oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Patek dinilai terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana terorisme.

"Meminta majelis hakim menjatuhkan pidana kepada Umar Patek dengan pidana penjara seumur hidup," tutur Jaksa Penuntut Umum (JPU) Bambang Suharyadi di PN Jakarta Barat, Jakarta, Senin (21/05).

Dalam tuntutannya, Bambang menyatakan, lelaki kelahiran Pemalang, Jawa Tengah ini, didakwa dengan dakwaan berlapis.

Pada dakwaan pertama, Patek diduga turut memasukkan senjata api dari Filipina ke Indonesia. Kedua, terkait dugaan memberikan bantuan pada Dulmatin, Warsito, dan Sibgoh untuk melakukan uji coba tiga pucuk senjata M16.

Ketiga, Umar dianggap dengan sengaja dan terencana merampas nyawa orang lain, yaitu sebagai salah satu pelaku Bom Bali I yang mengakibatkan tewasnya 192 orang. Bom tersebut meledak di tiga lokasi, yaitu sebelah selatan kantor Konsulat Amerika Serikat, Denpasar, di dalam Paddy's Pub, dan di depan Sari Club, Denpasar, pada tanggal 12 Oktober 2002.

Keempat terkait pemalsuan paspor atas nama Anis Alawi Jafar. Paspor tersebut digunakan untuk berangkat ke Lahore, Pakistan, bersama sang istri, Fatimah Zahra.

Patek juga menjadi otak serentetan aksi bom gereja pada malam Natal medio Desember 200 lalu.

Ia pun dijerat dengan Pasal 15 jo Pasal 9, Pasal 13 huruf C UU No 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.(FaktaPos.com)

Selain itu, ia juga didakwa dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 266 Ayat (1) dan Pasal 266 Ayat (2) KUHP tentang pemalsuan dokumen dan Pasal 1 Ayat (1) UU 12/1951 tentang Penggunaan dan Kepemilikan Bahan Peledak Tanpa Izin. (*/ian)

Jumat, 18 Mei 2012

Pemerintah Jangan Remehkan Radikalisme


Komisi I DPR RI memperingatkan pemerintah agar tidak meremehkan paham radikalisme di Indonesia yang semakin marak dan menghawatirkan pasca-reformasi.

Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin, menilai pemerintah pun terkesan tak serius menangani paham yang berpotensial menjadi terorisme itu.

"Lihatlah program deradikalisme yang didengung-dengungkan pemerintah selama ini, nyaris tak terdengar lagi, cuma hangat-hangat tahi ayam," kata Hasanuddin dalam siaran persnya, Kamis (17/5/2012).

Menurut Hasanuddin, padahal ada dua hubungan mendasar dalam teori Tranformasi dari Radikalisme Menuju Teroris.

Pertama, terbentuknya "kondisi juang" sebuah perlawanan. Pada kondisi ini, mereka berjuang lewat opini hingga politik agar pemerintah, khususnya aparat keamanan, semakin toleran terhadap radikalisme.

Semakin toleran aparat pemerintah terhadap radikalisme, maka semakin luas kondisi juang yang dibentuk, dan tidak mustahil akan terbentuk daerah radikal. "Sekarang pentahapan ini sudah berhasil dibeberapa daerah di Indonesia," ungkapnya.

Kedua, yakni orang-orang berpaham radikalisme itu sangat potensial untuk direkrut menjadi teroris. "Menurut data, tingkat kerelaan menjadi martir dari kelompok radikal yang kemudian menjadi teroris, menduduki angka paling tinggi," ujarnya.

Karena itu, lanjut Hasanuddin, jangan berharap teroris di Indonesia akan habis. selama radikalisme tak ditangani dengan serius.

"Apalagi pemerintah sekarang cenderung bersikap toleran, bahkan kooperatif terhadap sikap-sikap radikalisme. Kalau ini terus dibiarkan, tidak mustahil dalam dekade 10 hingga 15 tahun ke depan, Pancasila, plurarisme, dan bahkan NKRI hanya tinggal cerita," tukasnya.

Kamis, 17 Mei 2012

Polisi: Ledakan Bom di Maluku Tengah Cuma Provokasi Jelang Pilkada


Jakarta. Bom rakitan yang meledak di 3 lokasi di Maluku Tengah dinilai hanya sebuah bentuk provokasi. Karena saat ini Maluku Tengah akan menggelar Pilkada putaran kedua.
"Kebetulan di Maluku Tengah ini akan dilaksanakan pilkada putaran kedua. Jadi itu provokasi," kata Kabid Humas Polda Maluku AKBP Johanis Huwae saat dihubungi detikcom, Kamis (17/5/2012).

Johanis mengatakan pilkada putaran kedua rencananya akan digelar pada tanggal 23 Mei. Namun dari dua pasangan calon tidak sepaham dengan rencana tersebut.
"Ada salah satu kandidat maunya nanti diadakan setelah MTQ selesai. Tapi yang satu lagi maunya sebelum MTQ," ujarnya.

Menurut Johanis, bom rakitan itu sengaja diledakkan untuk memprovokasi masyarakat agar berkumpul dan bentrok. Namun masyarakat Maluku Tengah sudah tak mau terpengaruhi lagi dengan provokasi-provokasi yang berakhir chaos.
"Kita masyarakat Ambon khususnya Maluku Tengah sudah sadar tentang hal itu. Kita tidak mau lagi orang luar mengganggu dan menggoyang kita," jelasnya.

Karena itu, lanjut Johanis, situasi Maluku Tengah pasca ledakan tersebut masih kondusif dan aman. Polisi dan TNI tengah bersiap-siap dalam pengamanan Pilkada putaran kedua nanti.
"Semuanya kondusif dan aman. Seluruhnya nanti dikerahkan untuk pelaksanaan Pilkada. Ada Brimob, dari TNI. Kita maunya situasi aman terus," ungkapnya.

Sebelumnya sekitar pukul 07.00 WIB, Kamis (17/5), bom rakitan meledak di 3 tempat di Maluku Tengah. Tiga tempat tersebut yakni depan rumah Ketua PKS Maluku Tengah, depan rumah Bupati Maluku Tengah, dan di depan kantor DPRD. Tidak ada korban jiwa atau pun korban luka akibat kejadian ini.

Selasa, 15 Mei 2012

Daftar Situs yang Diblokir Menkominfo


Menkominfo Tifatul Sembiring menyatakan dukungannya terhadap program 'Stop Illegal Downloading', khususnya karya-karya musik anak negeri. Hal ini disampaikan Tifatul terkait langkah musisi Ahmad Dhani yang melapor ke DPR RI, Senin (15/5/2012). 
"Sejak tahun lalu kami sudah aktif menjalankan langkah-langkah untuk stop down loading musik, setelah bertemu dengan beberapa pencipta lagu dan pengusaha content provider," ujar Tifatul. 

Menkominfo juga menjelaskan pertemuan itu dihadiri oleh sejumlah tokoh musik nasional seperti Sam Bimbo, Acil, Titiek Puspa, James Sondakh, Giring Nidji, Geisha dan masih banyak lagi. Mereka sepakat menjalankan tiga langkah untuk secara bertahap mengurangi pengunduhan ilegal lagu-lagu milik musisi Tanah Air.

"Ada tiga langkah yang kita sepakati waktu itu, pertama kampanye stop illegal downloading, kedua proses blokir terhadap situs yang melakukan pembajakan musik, dan terakhir melakukan penegakan hukum bagi pelakunya," tegas Tifatul.

Berkoordinasi dengan para operator, Kominfo juga telah memblokir sejumlah situs yang dinilai berkontribusi dalam aktivitas download lagu ilegal.

"Untuk musik memang harus ada aduan (illegal downloading), baru diblok. Berbeda dengan pornografi (illegal content). Mas Ahmad Dhani bisa lapor lagu beliau mana yang didownload secara ilegal," terang Tifatul.

Terakhir, Tifatul memberikan tips jika pencipta lagu merasa dirugikan dapat melapor ke polisi, Kominfo atau Kemenkumham. Dia menjanjikan semua laporan akan ditindaklanjuti. 

Berikut adalah nama-nama situs download musik yang katanya telah diblokir oleh Menkominfo Tifatul Sembiring:
  1. gudanglagu.com
  2. gudanglagu.net
  3. mp3gratis.net
  4. mp3lagu.com
  5. warungmp3.com
  6. pandumusica.info
  7. musik-corner.com
  8. mp3bos.com
  9. mp34shared.com
  10. musik-flazher.com
  11. index-of-mp3.com
  12. misshacker.com
  13. trendmusik.com
  14. abmp3.com
  15. katalogmp3.info
  16. mp3bear.com
  17. mp3downloadlagu.com
  18. freedownloadmp3.com
  19. dewamp3.com
  20. plasamusic.com


Senin, 14 Mei 2012

Aksi Lempar Sandal Warnai Kunjungan Prabowo di Ponorogo


PONOROGO - Acara silaturahmi akbar bakal calon presiden 2014, Prabowo Subianto yang digelar di alun-alun Ponorogo, Jawa Timur nyaris ricuh, Minggu (13/5/2012).
Puluhan ribu orang yang memadati ruang panggung utama, terlibat aksi saling lempar sandal, sejak awal hingga berakhirnya acara. Bahkan, diujung acara seusai Prabowo meninggalkan panggung utama, massa sempat terlibat aksi kejar-kejaran.
Tidak hanya master of ceremoni (MC) yang berusaha menenangkan massa menggunakan pengeras, MC dari orkes dangdut yang didatangkan dari Surabaya juga melerai massa agar tenang.
Namun, massa yang terus saling lempar tidak bisa menenangkan diri dan semakin memanas, saat Prabowo meninggalkan lokasi acara.
Aksi massa yang nyaris baku hantam, berhenti setelah sejumlah pasukan Polres Ponorogo yang berseragam maupun tidak berseragam, masuk ke arena kerumuman massa dan membubarkannya.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, sempat menenangkan massa menggunakan pengeras suara. Menurutnya, yang berusaha membuat gaduh dan ricuh dengan melempar sandal, adalah antek-antek koruptor.
"Awas satu dua penyusup di tengah kerumunan itu adalah antek-antek koruptor, yang tak pernah berharap adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Antek-antek koruptor itu cecunguk-cecunguk yang menyusup," terang Prabowo sambil menunjuk ke arah massa yang dianggapnya perusuh.
Teriakan Prabowo bukan tanp alasan. Sebab, massa yang saling lempar sandal dan meneriakkan yel-yel pembelaan kelompoknya, tidak pernah tenang.
Padahal, saat itu sedang memasuki acara puncak, yakni sambutan dan pidato Prabowo, di panggung utama.
"Apa sudah tidak ingin perubahan? Apakah sekarang sekolah gampang (mudah)? Dan apakah sekarang sudah makmur semuanya? Bukan kah yang datang ke sini ingin perubahan, ingin sekolah mudah, serta ingin kemakmuran. Insya Allah, jika Gerindra menang, semua keinginan masyarakat akan kami kelola dengan baik," tutur Prabowo berusaha meredakan emosi massa.
Prabowo menambahkan, saat ini rakyat memiliki kekuasaan penuh. Namun, kekuasaan dapat digunakan sesuai keinginan masyarakat, jika tidak salah memilih dalam Pemilu 2014 mendatang.
Menurutnya, satu suara salah memilih pada 2014, akan berujung pada penderitaan selama lima tahun ke depan.
"Jangan sampai salah memilih. Jangan sampai Anda mau dibohongi dan dicurangi lagi. Kami tak mau Indonesia menjadi negara buruh, negara yang tidak mandiri. Kami sudah siapkan konsep menjadi negara yang kuat dan mandiri secara ekonomi, dan membuat sejahtera rakyatnya," papar Prabowo.
Saat Prabowo turun panggung di tengah-tengah kerumunan, massa sempat tenang dan memberikan jalan. Namun, seusai Prabowo dan rombongan meninggalkan lokasi, justru terjadi lagi aksi saling lempar sandal dan saling kejar-kejaran.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, menyambut kedatangan Prabowo.
"Semoga di tahun 2014 nanti, Pak Prabowo yang memiliki niat dan cita-cita besar dengan mewaujudkan keinginannya dengan mendirikan Partai Gerindra, bisa terpilih," kata Gus Ipul. ( TRIBUNNEWS.COM)

Keluarga Terduga Teroris Minta Perlindungan


Solo, Keluarga dari terduga teroris Rizki Dian Furqoni mendatangi Markas Polresta Surakarta meminta perlindungan terkait penangkapan anaknya oleh Detasemen Khusus 88 Mabes Polri, di Jalan Kiai Mojo Semanggi, Solo, Jumat (11/05).

Rudi Hartono , orang tua Rizki Dian Furqoni, yang didampingi Ketua Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono, datang ke Markas Polresta Surakarta sekitar pukul 14.30 WIB.

Menurut Rudi Hartono, Rizki Dian Furqoni, anak pertama dari lima saudara tersebut pekerjaan setiap hari berdagang pakaian dan sepatu keliling.

"Saya tidak percaya jika anaknya terlibat jaringan terorisme," kata Rudi Hartono.

Menurut dia, kejadian penangkapan tersebut saat Rizki pulang dari shalat Jumat dengan mengendarai sepeda motornya ke rumah. Dia saat tiba di pertigaan Jalan Kiai Mojo mau masuk jalan ke rumah Comal 6 Semanggi, ditabrak sepeda motor Mio yang dikendarai oleh Densus.

Rizki langsung ditangkap oleh delapan orang pasukan Densus dan dimasukan ke mobil Toyota Avanza warna hitam kemudian dibawa pergi ke arah barat atau Kota Solo.

"Pasukan Densus itu, sempat mengeluarkan senjata api sebelum membawa anaknya pergi," katanya.

Oleh karena itu, dirinya langsung menanyakan ke Polresta Surakarta untuk meminta perlindungan agar anaknya tidak disiksa.

Menurut Ketua Humas Luis Endro Sudarsono, pihaknya hanya mendapingi pihak keluarga Rizki untuk minta kejelasan dari kepolisian terkait penangkapan, termasuk suratnya.

"Saya mendesak kepolisian agar Rizki tidak disiksa dan segera memberikan surat keterangan penangkapannya," kata Endro.

Kapolresta Surakarata Kombes Pol Asdjima'in, menjelaskan, pihaknya sudah hubungi Densus 88 soal penangkapan Rizki Dian Furqoni warga RT 6 RW 5 Semanggi, Pasar Kliwon dan Teguh alias Parkit warga Dusun Ngaglik, Desa Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jumat (11/05) siang.

Namun, kata Kapolresta, hal tersebut merupakan wewenang pasukan Densus 88.

Kedua terduga teroris tersebut terindikasi terlibat kasus bom GBIS Kepunton dan jaringan di Sumatare Utara.

Pasukan Detasemen Khusus 88 Mabes Polri menangkap dua orang terduga teroris di dua lokasi berbeda di Kota Solo, Jumat siang.

Dua terduga teroris tersebut Rizki Dian Furqoni , warga RT 6/RW 5 Jalan Comal 6 Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon dan Teguh alias Parkit, warga Dusun Ngaglik, Desa Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar. Teguh alias Parkit ditangkap di kawasan Pasar Legi, Banjarsari Solo, sekitar pukul 13.00 WIB.

Jumat, 11 Mei 2012

Warga Bima Tingkatkan Daya Tangkal Terorisme


Mataram, Kapolda Nusa Tenggara Barat, Brigjen Arif Wachyunadi mengingatkan, warga di Kota dan Kabupaten Bima, lebih meningkatkan daya tangkal terhadap aksi terorisme, agar tidak ada lagi buronan teroris bersembunyi di daerah itu.

"Itu hanya orang dari luar yang bersembunyi di Bima, tetapi hal itu menjadi pelajaran bagi warga Bima untuk meningkatkan daya tangkal terhadap aksi terorisme," kata Arif, di Mataram, 
Hal itu dikatakannya ketika mengomentari penangkapan dua orang tersangka terorisme di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 13 April 2012.

Menurut Arif, dengan kejadian penangkapan dua buronan teroris yang bersembunyi di Bima, itu maka warga Bima harus lebih tanggap dengan tingkah laku seseorang yang berada di wilayah tersebut.

"Jika menemukan orang yang datang tiba-tiba dan minta perlindungan, apalagi tidak jelas identitasnya maka secepatnya laporkan kepada aparat berwajib untuk segera ditindaklanjuti," ujarnya.

Arif menghendaki masyarakat Bima dan daerah lainnya pada umumnya, dapat meningkatkan koordinasi dengan aparat kepolisian yang mengabdi sebagai Bintara Pembina (Babin) Kamtibmas dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) satuan TNI, yang ada di desa-desa.

"Dari jalinan koordinasi itu, akan mudah mengetahui pendatang baru sehingga dapat memastikan, sekaligus mencegah pergerakan teroris di wilayah tersebut," ujarnya.

Jumat pekan lalu, Tim Detasemen Khusus 88 Mabes Polri menangkap dua orang terduga tindak pidana terorisme, masing-masing Drg YA dan K yang tengah berada di Kota Bima, Pulau Sumbawa, kemudian membawanya ke Mabes Polri di Jakarta untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.

YA yang berstatus dokter gigi itu ditangkap saat sedang bersama rekannya K berjalan kaki di Jalan Melati, Kota Bima, usai Salat Jumat.

Keduanya berjalan kaki menuju kediaman dokter gigi YA, yang berjarak sekitar 200 meter dari masjid tempat keduanya menunaikan Salat Jumat.

Drg YA telah menjadi bagian dari penduduk Kota Bima sejak sekitar lima hingga tujuh tahun lalu, dan selama di daerah itu ia menjalani profesi dokter gigi yang membuka praktek di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bima, kemudian pindah lokasi ke kediamannya di Kelurahan Pane, Kecamatan Rasa Na'e Barat, Kota Bima.

YA memiliki kediaman yang tergolong mewah untuk ukuran warga setempat, namun tidak banyak dikenal dekat oleh penduduk sekitar karena kurang bersosialisasi.

YA teridentifikasi menyembunyikan K alias Y yang diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme Cikampek, Jawa Barat. Ia juga teridentifikasi pernah mengikuti pelatihan terorisme di Aceh, dan dikenal sebagai ahli persenjataan.

Ia dikabarkan juga terlibat dari aksi terorisme di Poso, yang kabur kemudian bersembunyi di Bima, NTB.

K berada di Kota Bima sejak dua pekan sebelumnya, yang diduga atas ajakan YA yang memiliki hubungan kekerabatan dengan K.

Diduga keduanya merupakan anggota jaringan terorisme yang sama. Bahkan, keduanya disinyalir terlibat kasus perampokan emas di kompleks pertokoan Pasar Raya Bima, beberapa waktu lalu.

Kini, keduanya tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mabes Polri, terkait sejumlah aksi terorisme yang diduga melibatkan mereka.

Kamis, 10 Mei 2012

Teroris Menyaru Pelajar di Kediri



KEDIRI, KOMPAS.com — Hari Kuncoro dan Cahya Fitrianto, tersangka tindak pidana terorisme yang ditangkap Detasemen Khusus Antiteror 88 pada 9 Juni 2011 dan 17 Maret 2012, diduga pernah tinggal bersama di sebuah rumah indekos di Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Mereka berdua tinggal di rumah indekos milik Mbah Muah, warga Jalan Asparaga 7, Tegalsari, Tulungrejo, Pare. Tempat ini dikenal sebagai kampung yang banyak terdapat lembaga kursus bahasa Inggris.

Di rumah indekos yang dikelola oleh menantu Muah, Watik Mistyorini, tersebut, Hari dan Cahya datang secara bertahap sekitar November 2010 hingga Februari 2011. Cahya datang lebih dulu, seminggu kemudian disusul oleh Hari yang merupakan adik Dulmatin. Pada saat di Pare itu, keduanya belajar bahasa Inggris di beberapa lembaga kursus, seperti kursus Kresna yang terletak hanya sekitar 200 meter dari tempat mereka menyewa kamar.

Informasi ini terungkap saat pengelola lembaga kursus Kresna didatangi oleh tiga orang berpakaian sipil yang mengaku dari Jakarta, Selasa (8/5/2012). Dengan didampingi oleh tiga orang polisi berseragam dinas dari Polres setempat, ketiga orang yang diduga kuat anggota Densus 88 itu mengonfirmasikan kebenaran nama Cahya serta Hari sebagai alumni lembaga kursus tersebut.

Pihak lembaga kursus yang diwakili oleh pemiliknya, Sri Suhartik, sempat kesulitan saat melakukan pengecekan terhadap data kearsipan alumni lembaganya. Hal itu dikarenakan peserta kursus datang silih berganti dan jumlah alumninya hingga kini mencapai ribuan orang sehingga ia susah mengingatnya.

"Mereka (petugas berpakaian sipil) cross check dengan menunjukkan lembar BAP, isinya Cahya Fitrianto dan Hari Kuncoro pernah kursus di sini. Bahkan di BAP itu kalau enggak salah nama Cahya Fitrianto ada 12 nama aliasnya, tapi semua namanya kami cari di arsip tidak ada," kata Sri, Rabu (9/5/2012) malam. Dalam BAP itu pula, kata Sri, diterangkan bahwa selain belajar di Kresna, Cahya dan Hari menyewa kamar di rumah milik Watik.

Saat itu juga dilakukan penelusuran rumah indekos dan berhasil menemukan rumah yang dimaksud, yaitu rumah milik Mbah Muah beserta Watik Mistyorini, menantunya. Saat petugas menunjukkan foto Hari, Watik mengingatnya sebagai salah satu orang yang pernah menyewa kamarnya beberapa waktu lalu. Ia juga mengingat seorang rekan Hari bernama Yoyok seperti dalam foto yang ditunjukkan sebagai Cahya.

"Kalau (foto) Yoyok, saya agak pangling (lupa) wajahnya karena rambutnya beda, tapi kalau (foto) Hari saya ingat. Dulu satu minggu setelah Yoyok tinggal di sini, Hari baru datang, dan mereka tinggal sekamar," ujar Watik.

Baik pengelola Kresna maupun pemilik indekos kaget saat diberitahu bahwa nama tersebut adalah tersangka teroris. Pemilik rumah yang disewakan akhirnya sempat dibawa ke Mapolres Kediri untuk dimintai keterangan selama hampir tiga jam. "Saya kaget, tidak menyangka kok seperti ini. Yoyok belajarnya rajin, kalau Hari orangnya supel," kata Watik.

Polisi menangkap Hari Kuncoro, buronan bom Bali I, pada 9 Juni 2011 di Pekalongan, Jawa Tengah. Adapun Cahya ditangkap pada 17 Maret 2012 di kamar 217 sebuah hotel di Jalan Dewi Sartika, Bandung, atas dugaan pelatihan militer dengan senjata api M16 di Poso.

Tidak lama setelah penangkapan Cahya, Mabes Polri menggelar jumpa pers pada Jumat (23/3/2012). Pada kesempatan itu, Polri mengungkapkan bahwa Cahya dan Hari pernah melaksanakan latihan bongkar pasang senjata api di Pare, Kediri.

Daftar 36 Penumpang Sukhoi yang Jatuh


JAKARTA, - Pesawat penumpang buatan Rusia berjenis Sukhoi Superjet100 yang membawa 44 orang dipastikan jatuh di kawasan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5/2012) sore.


Di antaranya terdapat 36 penumpang berkewarganegaraan Indonesia dan 8 warga negara Russia. Mereka turut dalam pesawat tersebut dalam rangka joy flight pesawat yang rencananya akan dipakai maskapai penerbangan domestik.


Berdasarkan data dari di Pelabuhan Udara Halim Perdanakusuma di terminal kedatangan, berikut daftar nama penumpang yang teregistrasi pihak bandara.


1. Kornel M. Sihombing (DI), 
2. Edie Satiyo (Pelita Air), 
3. Darwin Pelawi (Pelita Air), 
4. Gatot Purwoko (Airfast), 
5. Budi Rizal (Putra Arta Dirgantara), 
6. Syafrudin (Carpedrem Mardin), 
7. Peter Adler (Sriwijaya), 
8. Herman Suladji (Air Maleo), 
9. Donardi Rahman (Aviastar), 
10. Eloni (Kartika), 
11. Hurdiana Widjanda (Kartika), 
12. Arief Wahyudi (TR), 
13. Nam Tran (Snecma), 
14. Ruli Dermawan (Indo Asia), 
15. Ahmad Fazal (Indo Asia), 
16. Insan Kamil (Indo Asia), 
17. Edward Edo (Indo Asia), 
18. Ismie (Trans TV), 
19. Aditya Sukardi (Trans TV), 
20. Indra Halim (PT KAI), 
21. Rietyan S. (PT KAI), 
22. Dody Aviantara (Angkasa), 
23. Don Yusuf (Angkasa), 
24. Femi (Bloomberg), 
25. Stephen Kamaci (Indo Asia), 
26. Capt. Aan (Kartika), 
27. Yusuf Ariwibowo (Sky), 
28. Maria Marcella (Sky), 
29. Henny Stevani (Sky), 
30. Mai Syarah (Sky), 
31. Dewi Mutiara (Sky), 
32. Sussana Vamella (Sky), 
33. Nur Ilmawati (Sky), 
34. Rossy Withan (Sky), 
35. Anggi (Sky), 
36. Aditya (Sky).


Diberitakan sebelumnya, pesawat Sukhoi Superjet100 diperkirakan jatuh di Gunung Salak, kawasan Bogor, Jawa Barat.


Diketahui pesawat take off pukul 14.00 WIB dari Bandar Udara Halim Perdana Kusuma dan  hilang kontak sejak pukul 15.30 WIB. Pesawat sempat meminta izin turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki sebelum hilang kontak.


Pesawat tersebut datang ke Jakarta untuk road show, atau promosi kepada maskapai penerbangan untuk tujuan pemasaran. Sejauh maskapai penerbangan baru, Sky Aviation telah membeli sejumlah pesawat Sukhoi Superjet100.


Saat ini, Kementerian Perhubungan dan sejumlah pihak terkait seperti Basarnas sedang melakukan pencarian pesawat nahas tersebut. Saat ini pemerintah sudah membentuk posko di Halim Perdana Kusuma.

Rabu, 09 Mei 2012

Oknum Mahasiswa "Ngamuk", Puluhan Rumah Dirusak


YOGYAKARTA, — Ratusan mahasiswa mengamuk di Kampung Glendongan, Tambak Bayan, Depok, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (9/5/2012) dini hari, sekitar pukul 02.00. Mereka melempari 24 rumah warga, membakar satu motor, dan merusak 4 mobil.

Marwi (43), warga setempat, mengatakan, sekitar pukul 02.00 ia mendengar banyak orang berlarian sambil berteriak-teriak. Mereka juga melempari rumah warga dengan batu. "Kaca-kaca jendela rumah pada pecah. Istri saya, Yani (40), sempat kaget lalu kepalanya terbentur sampai benjol," katanya di lokasi kejadian, pagi tadi.

Akibat serangan itu, 24 rumah rusak, terutama kaca-kaca jendela pecah, 4 mobil dirusak—satu di antaranya berupa mobil Toyota Avanza baru yang ringsek kaca depannya akibat dihantam potongan beton.

Tak hanya itu, kerusakan juga terlihat pada sebuah warnet, sebuah rental komputer. Di dalam kampung, sebuah motor GL 100 juga dibakar dan 1 warung dirusak.

Perusakan tersebut diduga berawal dari pembacokan seorang tukang parkir di Jalan Babarsari bernama Okta, Selasa (8/5/2012) pukul 20.00. Okta dibacok seorang mahasiswa yang kemudian kabur.

Mendengar hal itu, warga langsung mencari pelaku di kos-kosannya. Namun, sebelum terjadi bentrok, kedua kubu sempat didamaikan oleh ketua RW setempat.

Pukul 22.00, seorang warga yang keluar rumah hendak ke warnet juga dipukul seorang mahasiswa yang sedang mabuk sehingga masuk got. Selang empat jam,  ratusan oknum mahasiswa tiba-tiba mendatangi kampung tersebut dan melakukan perusakan.

Kepala Kepolisian Sektor Babarsari Komisaris Wachayu Tribudi mengatakan,  perusakan itu diduga terjadi karena adanya kesalahpahaman antara mahasiswa dan warga. Meskipun demikian, hingga saat ini penyebab utama kerusuhan ini masih diselidik. (by Komps.com)

Selasa, 08 Mei 2012

Kami anak Bangsa Anti Terorisme, Radikalisme dan Separatisme


Datangi Kedubes Malaysia, KPMP Tuntut Permintaan Maaf


JAKARTA ,- Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) hari ini, Selasa (8/5/2012), melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam aksinya, KPMP berencana untuk menemui Duta Besar Malaysia.

Ketua KPMP, Faturrahman menyampaikan bahwa dalam aksi kali ini, KPMP menuntut agar Pemerintah Malaysia mau meminta maaf secara terbuka kepada bangsa Indonesia. "Selama ini kita kan belum pernah dengar permohonan maaf secara terbuka dari berbagai macam kasus yang ada," ucap Ketua KPMP, Faturrahman kepada wartawan.

Faturrahman menyampaikan dalam aksinya, ada beberapa kasus yang dituntut terhadap Malaysia. Di antaranya adalah penembakan nelayan perbatasan dan kasus-kasus penganiayaan TKI di Malaysia. Dalam aksinya, KPMP akan menurunkan sekitar 400 massa dari seluruh DKI Jakarta. "Kalau hari ini belum bisa, kami akan turunkan massa yang lebih besar," ujar Faturrachman. (by kompas.com)

Anggota DPR Tidak Perlu Senjata Api


Jakarta, - Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Demokrat Mohammad Jafar Hafsah menegaskan bahwa anggota DPR RI tidak memerlukan senjata api.

"Anggota DPR RI dalam melaksanakan tugasnya di komisi-komisi bermitra dengan pejabat di eksekutif serta pada saat reses berkomunikasi dengan rakyat," kata Mohammad Jafar Hafsah melalui siaran persnya, Senin (07/05).

Menurut Jafar, tugas-tugas anggota DPR RI dengan mitra-mitranya dapat diselesaikan dengan baik, transparan dan tidak sampai membuat orang menjadi marah, apalagi mengancam.

Karena itu, kata dia, anggota DPR RI tidak membutuhkan senjata api.

"Senjata api itu adalah alat pembunuh ampuh yang dapat menghilangkan nyawa orang di sekitarnya," katanya.

Menurut Jafar, orang yang berhak dan boleh menggunakan senjata api adalah orang yang bertugas di lembaga tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan, seperti TNI, Polri, dan beberapa lembaga lain yang fungsinya pengamanan.

Orang yang bertugas di lembaga dengan fungsi pengamanan, menurut dia, berhak menggunakan senjata api dengan status hanya dipinjamkan, hak memakai, atau hak menggunakan demi tugas.

Namun, kata dia, ada orang karena jabatan, fungsi, dan tugasnya dapat memiliki senjata secara pribadi dan hal ini sudah diatur dalam undang-undang.

 "Orang-orang tersebut adalah pejabat pemerintah, anggota legislatif, purnawirawan, serta pejabat di perusahaan swasta, yang tentunya dengan persyaratan yang ketat," katanya.

Anggota Komisi IV DPR RI ini menegaskan, bagi anggota DPR RI sebenarnya tidak membutuhkan senjata api, semua tugasnya dapat diselesaikan dengan baik, transparan, tidak membuat orang-orang marah dan benci sehingga harus dibunuh.

Tugas anggota DPR RI, katanya, tidak perlu sampai menggertak rakyat, mitra-mitra kerja, serta tidak perlu takut diancam, dihadang, dirampok dan sebagainya sehingga harus membela diri dengan menggunakan senjata api.

 "Orang yang memiliki senjata api, hawanya panas dan gampang marah. Orang tersebut juga cenderung arogan dan suka gagah-gagahan," katanya.

Jafar Hafsah menegaskan, dirinya memilih tidak akan menggunakan senjata api, karena tugas utama anggota DPR RI adalah memperjuangkan aspirasi rakyat.

Menurut dia, tugas utama anggota DPR RI adalah, selalu bekerja baik dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, melakukan komunikasi yang efektif dan cerdas kepada mitra kerja dan rakyat.

"Saya tidak tertarik memiliki senajata api, karena senjata api itu tidak penting," ujarnya.