Senin, 15 Oktober 2012

Ideologi Radikal Sungguh Berbahaya


Ideologi radikal menyebar layaknya virus. Ia tiba-tiba menjelma menjadi kekuatan dan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan dengan menghalalkan segala cara, termasuk melakukan pengeboman dan bom bunuh diri.

Pengamat terorisme, Nasir Abas mengatakan, penyebaran ideologi radikal ini bisa melalui berbagai media seperti buku, membar bebas atau ceramah, dan internet. Akibat mudahnya penyebaran ide-ide radikal tersebut, kata Nasir, seseorang dengan mudah bisa menerima paham tersebut. “Penyebaran ideologi radikal di Indonesia ini mudah, bisa melalui berbagai media,” kata Nasir Abas, di Jakarta, Rabu, 10/10/2012.

Bahkan, kata mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI) ini, ada orang yang memang sengaja menulis dalam situs internet cara-cara membuat dan merakit bom, serta cara melakukan aksi radikal lainnya. “Itu semua lengkap ada di dalam situs internet dan berbahasa Indonesia, sehingga hal ini (pemahaman radikal dan cara merakit bom, red) bisa saja dimiliki oleh orang–orang baru, generasi berikutnya yang setuju dengan paham tersebut. Lalu, merasa terpanggil untuk melakukan aksi yang sama,” kata Nasir.

Karena itu, ia berharap agar masyarakat tidak mudah menerima input-input pemahaman dan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Selain itu, ia juga berharap agar masyarakat, khususnya generasi muda bisa memfilter informasi yang ia dapatkan, baik melalui buku bacaan, internet, dan ceramah keagamaan yang mengandung kebencian dan aksi kekerasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar