Senin, 15 Oktober 2012

Bom Bunuh Diri Masuk Kategori Perbuatan Dosa Besar


Sejak peristiwa Bom Bali I 2002 silam, banyak orang yang rela meledakkan dirinya, ia meyakini tindakan tersebut sebagai jalan untuk mati syahid dan bertemu dengan bidadari di Surga. Padahal Islam melarang umatnya melakukan bunuh diri. Sungguh ironis pemahaman yang menyesatkan itu.

Ustad H Boby Herwibowo, Lc mengatakan, bahwa melakukan tindakan bom bunuh diri yang mengorbankan orang-orang yang tidak berdosa, dan masyarakat sipil tersebut adalah perbuatan dosa besar.

Menurut dia, kenapa kalau kesal sama Amerika atau Israil tidak melakukan pengeboman dan bom bunuh diri di sana? Kenapa mesti dilakukan di negara Indonesia yang relatif aman? Seharusnya mereka (para pelaku terorisme, red) tidak melakukan tindakan yang tidak berkemanusiaan tersebut di negara tercinta ini. “Kalau misalnya ingin berjuang berangkatlah ke Palestina, musuhnya sudah jelas di sana, biar jihadnya betul,” kata Ustad Boby pada Lazuardi Birru.

 “Tapi kalau melakukan di sini dan targetnya adalah orang-orang yang tidak berdosa, semuanya malah mengutuk, tidak hanya mereka, saya pun juga mengutuk,” tegas alumni Al Azhar Mesir ini.

Melihat fenomena ini, Ustad Boby mengajak umat Islam untuk melakukan kontemplasi bagi mereka, karena boleh jadi mereka hanya membela agamanya sesuai dengan apa yang ia persepsikan, namun banyak umat Muslim yang menyesalkan tindakan mereka tersebut.

“Rupanya banyak muslim yang menyesalkan tindakan tersebut, termasuk saya. Kenapa melakukan di situ? Sehingga tidak ada kepentingan agama sama sekali,” ungkapnya.

Lebih jauh Ustad Boby mengatakan, tindakan terorisme itu sangat merugikan. “Satu merugikan agama kita, kedua merugikan nama baik Indonesia, sehingga Indonesia image-nya jelek, misalnya tinggal di Indonesia tidak aman, investasi tidak jalan,” demikian ia menjelaskan akibat tindakan terorisme yang terjadi di Indonesia.

Menurut dia, negara berdaulat adalah negara yang menciptakan keamanan, negara yang kuat dan berdaulat adalah negara yang bisa menjaga keamanan negaranya sendiri. Ia mengutip firman Allah SWT tentang hidup tenang. “Sebenarnya hidup tenang itu apa sich? Adalah ketika mereka cukup makan, dan mereka tidak merasa khawatir dan takut lagi, tidak takut apapun juga,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar