Senin, 10 September 2012

Mencari Solusi Damai Bagian dari Jihad


Jihad merupakan upaya sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan, termasuk juga mencari solusi damai. Pemaknaan tersebut sangat kontekstual di tengah situasi konflik yang kerap terjadi di berbagai tempat. Wacana tersebut diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Amidhan.

“Kontektualisasi pemaknaan jihad di Indonesia ini adalah jihad dalam arti solusi damai. Jadi kita harus bersungguh-sungguh, melakukan solusi terhadap konflik-konflik yang terjadi, terutama kerukunan beragama itu harus ditingkatkan sedemikian rupa,” kata Amidhan pada Lazuardi Birru beberapa waktu lalu.

Menurut dia, pemaknaan jihad dalam arti solusi damai harus merambah sampai akar rumput. Dialog-dialog antarumat beragama jangan hanya berkutik di kalangan elit saja. Meski selama ini, kata Amidhan, ketika para tokoh agama, dan para kiai-nya sudah rukun dan damai, di bawah juga ikut, tapi tetap tidak bisa hanya mengandalkan hal itu. “Harus langsung ke wilayah akar rumput,” ungkapnya.

Ketua MUI ini pernah mengusulkan agar mengirim seorang tokoh untuk terjun langsung ke masyarakat mengampanyekan solusi damai. “Dulu saya pernah menawarkan misalnya mengirim tokoh agama, tiga atau enam bulan di wilayah yang rawan konflik itu. Ia tinggal di siru dan mengampanyekan pentingnya hidup damai dan rukun,” ungkapnya.

Selain itu, bisa juga mengirim tokoh atau ulama tapi yang belum dikenal di daerah tersebut agar dia bisa mengampanyekan pentingnya perdamaian dan kerukunan. “Kalau hanya mengandalkan ceramah di daerah yang rawan konflik satu atau dua kali tidak aka nada dampaknya,” imbuhnya.

Jadi, menurut Amidhan, harus merubah tingkah laku mereka agar bisa hidup damai dan rukun. “Kita harus menjadi pengembang untuk masyarakat yang cinta damai itu,” harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar