Senin, 11 Juni 2012

Jika Tak Tegas, Polisi Dicurigai Terlibat Penembakan di Papua


Kepolisian didesak bertindak tegas terkait peristiwa penembakan yang marak terjadi di Papua belakangan ini dengan menangkap para pelaku. Jika tidak, aparat keamanan dapat dicurigai sebagai pelaku penembakan selama ini.

"Keragu-raguan jajaran Polri harus diakhiri. Polisi harus menangkap aktor kekerasan itu. Kalau tidak dilakukan segera, kecurigaan masyarakat makin besar. Kecurigaan mereka ini dilakukan aparat. Untuk menghindari saling curiga, mau tidak mau Polri harus mengungkap siapapun pelakunya," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin ( 11/6/2012 ).

Akhir pekan lalu, belasan politisi Komisi I ke Papua untuk mengumpulkan bahan terkait memanasnya situasi di Papua. Mereka bertemu dengan tokoh masyarakat, pemuka agama, LSM, aparat intelijen, Kepolisian, TNI, dan pihak lainnya.

Mahfudz mengatakan, data yang diterima pihaknya, setidaknya ada 22 kasus penembakan dalam dua bulan terakhir. Sebanyak 14 orang dari berbagai latar belakang tewas. Namun, sampai saat ini tak diketahui siapa pelaku penembakan tersebut.

Berdasarkan pengakuan aparat Kepolisian di Papua, kata Mahfudz, mereka ragu melakukan tindakan represif lantaran takut dituduh melanggar hak asasi manusia. Selain itu, tambah dia, ada ketidakpercayaan yang besar warga Papua terhadap pemerintah dan aparat keamanan.

"Masyarakat sudah sangat cemas. Jalan-jalan besar sepi kalau malam. Kalau tidak terungkap, masyarakat semakin curiga ini dilakukan aparat. Polisi menduga ini dilakukan kelompok sipil di pegunungan. (Jika ditangkap) ada kekhawatiran serangan balik karena solidaritas," papar politisi PKS itu.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, aparat intelijen di Papua masih menyelidiki siapa auktor intelektualis dari serangkaian kasus penembakan di Papua. Aparat keamanan, kata dia, selama ini harus bertindak hati-hati lantaran sensifitas situasi di Papua.

"Masalah separatis ini tengah ditangani Kodam setempat, perwakilan kami di Papua. Kita tidak turunkan pasukan dari luar. Pasukan dari luar hanya ada di perbatasan," kata Purnomo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar